Konsultasi #6 dan Opor Ayam tanpa Santan
Baiklah...pekan ini kembali konsultasi untuk pembuatan proposal penelitian saya. Konsultasi yang ke berapa kah ini? Benar sekali, yang ke-6 (ada di judul..haha..). Sebelum menuliskan hasil konsultasinya... saya mau menuliskan kisahnya dulu deh. Karena dalam setiap konsultasi, dapat dipastikan selalu ada kisah yang tersemat di belakangnya, baik itu kisah dari rumah maupun kisah dari kampus.
Seperti biasa, sebelum mau konsultasi tentu udah sering nongkrong di depan komputer (lebih tepatnya laptop sih, kalau duluuu... PC yang gede tea). Memang beda ya, mengerjakan tugas akhir di depan komputer saat ini dengan tugas akhir di depan layar dulu. Hmm.. seingat saya... dulu saat penyelesain skripsi dan tesis... kalau mau memakai komputer biasanya tinggal menyalakan, duduk...dan kerjakan sepuasnya! Tantangan terbesar biasanya adalah mengantuk dan tidur di depan layar, hingga nanti akhirnya kaget karena dibangunkan. Haha...itu saya banget deh >.< Kalaupun tidak bisa memakai komputer lebih karena bergantian aja dengan Kakak, dan biasanya jarang karena kami berbeda gaya. Saya lebih bisa aktif di pagi/siang/sore, sedangkan kakak saya di malam hari.
Bagaimana dengan sekarang? Ada dua tantangan yang cukup terasa (banget). Pertama adalah ketersediaan internet. Lah iya. Saat membuka laptop, biasanya sudah langsung terhubung dengan internet karena di sini ada fasilitas wifi. Wih, kadang tangan itu gatal aja ya. Bukannya langsung mengetik atau mengerjakan inti dari tugas, namun malah buka-buka internet... Paling standar sih biasanya cek pos-el sebentar (bisanya ga lama), namun saat berhubungan dengan pencarian referensi..beuh.. bisa telusur sana dan sini menggunakan Google Cendekia dan rekan-rekan. Fiuh! Harus bisa banget menguasai diri deh. Untungnya saya, meskipun punya akun medsos, namun bukan penggemar beratnya sehingga saat laptop menyala tidak selalu membuka fb, IG, atau lainnya. Sekali membuka...cius deh bakal tergoda untuk terus membukanya. Jadi sebaiknya ya ga usah dibuka saja :)
Tantangan kedua adalah... membagi waktu dengan cahcahbocah. Kala belum menikah dulu (zaman skripsi dan tesis), kita bisa dengan betahnya duduk berlama-lama menuntaskan pekerjaan di depan layar dan mengesampingkan (untuk sejenak) orang-orang yang kita cintai di sekitar kita (yang juga sama-sama sudah dewasa dan memiliki kesibukan sendiri-sendiri). Sekarang? Sangat berbeda. Saat membuka laptop ini di pagi/siang/sore... harus siap untuk banyak iklannya ^^. Membantu bocah untuk urusan ke kamar mandi, urusan makan, merapikan kerusuhan yang ada, hingga menjawab dan menemaninya. Belum kalau ada yang minta digendong...atau memancing emosi sehingga menghilangkan mood untuk menulis. Haaah... tapi seru sih. Sebagai konsekuensinya, saya memilih untuk lebih menggunakan laptop ini pada waktu dini hari saja, saat cahbocah masih tidur. Itu pun kadang siap-siap juga kalau tiba-tiba ada yang terbangun. Hmm.. tapi untuk bulan Desember nanti mungkin akan sedikit berbeda ya, karena InsyaAllah akan ada bayi baru. Awal-awal biasanya masih suka rada bergadang gitu. Namun seiring waktu, semua akan bisa beradaptasi..
Sekarang langsung saja ke isi konsultasinya ya, karena setelah ini mau mengetik lagi dengan waktu yang terbagi dengan..rencana sahur menggunakan opor ayam yang dibuat sebelum tidur kemarin. Opor yang dibuat bareng dengan Bunda ini tidak menggunakan santan, namun menggunakan kemiri sebagai gantinya. Rasanya tidak serupa dengan santan, namun percayalah, tetap meninggalkan jejak lezat di lidah kok. Baiklah, ini dia.
1. Kisah dari konsultasi, termasuk dengan mahasiswa lainnya. Saat mau bimbingan, persiapkan diri dan bahan, serta hal yang ingin dikonsultasikan. Misalnya kita telah melakukan uji statistik apa, lalu bagaimana hasilnya.
2. Tetap semangat belajar, kerjakan sebaik mungkin. Harus tabah (wih, udah jarang dengan kata tabah ini digunakan deh). Kalau belum mampu, terima saja dan lanjutkan belajarnya.
3. Saat berbicara mengenai PYD, buat sambungan dengan yang di atasnya. Contohnya, saat dulu penelitian beliau mengenai kemitraan, hubungan ke atas: bisnis sayuran.. sayuran di jawa barat.. sayuran di Indonesia..jelas hubungannya. Sehingga pembaca jadi tahu hubungannya apa..serta menjadi pengantar yang baik.
4. Ekstraksi tinjauan pustaka memang terdapat di latar belakang, namun tetap perlu ada bagian tersendiri berupa ulasan mengenai ekstrakurikuler di bagian tinjauan pustaka. Misalnya 5W1H ekskul, perbandingan ekskul di kota dan di desa, anak-anak yang ikut ekskul itu seperti apa, SMA apa yang diincar karena ekskulnya, berita dari media tentang ekskul, tawuran pelajar, termasuk hubungannya dengan PPN (misalnya sisi PSDM dan pengembangan kepribadian) teh apa? Perlu banget disampaikan di sini, karena sebenarnya pembahasan ini ga lazim di PPN. Heh.. iya banget ya Bu 😃
5. Pada latar belakang, sampaikan fenomena yang diamati di INA tentang ekskul dari media massa, observasi, teori (pengembangan ke arah mana), baru peraturan mengenai ekskulnya. Saat berbicara mengenai peraturan, sampaikan isinya terlebih dahulu, baru sampaikan sumbernya karena isinya lebih penting daripada sumbernya (pada kasus ini, oleh saya yang bukan orang pemerintahan).
6. Saat menyampaikan mengenai PYD, perlu dijelaskan melalui contoh. Misalnya saat ada penjelasan teknis mengenai PYD melalui program, jelaskan apa program yang dimaksud. Hal itu akan membuat orang yang membaca atau mendengarkan penjelan menjadi lebih terlibat dan paham akan materi yang dibicarakan.
7. Ubah posisi. Penejelasan mengenai pelajar tempatkan di depan saja.
8. Gunakan analisis statistik sesuai dengan kebutuhan. Meskipun S3 tidak harus menggunakan SEM, namun tetap perlu analisis yang memiliki sisi prediktif seperti regresi. Saya mah mau menggunakan analisis jalur aja ya Bu 😄
Seperti biasa, sebelum mau konsultasi tentu udah sering nongkrong di depan komputer (lebih tepatnya laptop sih, kalau duluuu... PC yang gede tea). Memang beda ya, mengerjakan tugas akhir di depan komputer saat ini dengan tugas akhir di depan layar dulu. Hmm.. seingat saya... dulu saat penyelesain skripsi dan tesis... kalau mau memakai komputer biasanya tinggal menyalakan, duduk...dan kerjakan sepuasnya! Tantangan terbesar biasanya adalah mengantuk dan tidur di depan layar, hingga nanti akhirnya kaget karena dibangunkan. Haha...itu saya banget deh >.< Kalaupun tidak bisa memakai komputer lebih karena bergantian aja dengan Kakak, dan biasanya jarang karena kami berbeda gaya. Saya lebih bisa aktif di pagi/siang/sore, sedangkan kakak saya di malam hari.
Bagaimana dengan sekarang? Ada dua tantangan yang cukup terasa (banget). Pertama adalah ketersediaan internet. Lah iya. Saat membuka laptop, biasanya sudah langsung terhubung dengan internet karena di sini ada fasilitas wifi. Wih, kadang tangan itu gatal aja ya. Bukannya langsung mengetik atau mengerjakan inti dari tugas, namun malah buka-buka internet... Paling standar sih biasanya cek pos-el sebentar (bisanya ga lama), namun saat berhubungan dengan pencarian referensi..beuh.. bisa telusur sana dan sini menggunakan Google Cendekia dan rekan-rekan. Fiuh! Harus bisa banget menguasai diri deh. Untungnya saya, meskipun punya akun medsos, namun bukan penggemar beratnya sehingga saat laptop menyala tidak selalu membuka fb, IG, atau lainnya. Sekali membuka...cius deh bakal tergoda untuk terus membukanya. Jadi sebaiknya ya ga usah dibuka saja :)
Tantangan kedua adalah... membagi waktu dengan cahcahbocah. Kala belum menikah dulu (zaman skripsi dan tesis), kita bisa dengan betahnya duduk berlama-lama menuntaskan pekerjaan di depan layar dan mengesampingkan (untuk sejenak) orang-orang yang kita cintai di sekitar kita (yang juga sama-sama sudah dewasa dan memiliki kesibukan sendiri-sendiri). Sekarang? Sangat berbeda. Saat membuka laptop ini di pagi/siang/sore... harus siap untuk banyak iklannya ^^. Membantu bocah untuk urusan ke kamar mandi, urusan makan, merapikan kerusuhan yang ada, hingga menjawab dan menemaninya. Belum kalau ada yang minta digendong...atau memancing emosi sehingga menghilangkan mood untuk menulis. Haaah... tapi seru sih. Sebagai konsekuensinya, saya memilih untuk lebih menggunakan laptop ini pada waktu dini hari saja, saat cahbocah masih tidur. Itu pun kadang siap-siap juga kalau tiba-tiba ada yang terbangun. Hmm.. tapi untuk bulan Desember nanti mungkin akan sedikit berbeda ya, karena InsyaAllah akan ada bayi baru. Awal-awal biasanya masih suka rada bergadang gitu. Namun seiring waktu, semua akan bisa beradaptasi..
Sekarang langsung saja ke isi konsultasinya ya, karena setelah ini mau mengetik lagi dengan waktu yang terbagi dengan..rencana sahur menggunakan opor ayam yang dibuat sebelum tidur kemarin. Opor yang dibuat bareng dengan Bunda ini tidak menggunakan santan, namun menggunakan kemiri sebagai gantinya. Rasanya tidak serupa dengan santan, namun percayalah, tetap meninggalkan jejak lezat di lidah kok. Baiklah, ini dia.
1. Kisah dari konsultasi, termasuk dengan mahasiswa lainnya. Saat mau bimbingan, persiapkan diri dan bahan, serta hal yang ingin dikonsultasikan. Misalnya kita telah melakukan uji statistik apa, lalu bagaimana hasilnya.
2. Tetap semangat belajar, kerjakan sebaik mungkin. Harus tabah (wih, udah jarang dengan kata tabah ini digunakan deh). Kalau belum mampu, terima saja dan lanjutkan belajarnya.
3. Saat berbicara mengenai PYD, buat sambungan dengan yang di atasnya. Contohnya, saat dulu penelitian beliau mengenai kemitraan, hubungan ke atas: bisnis sayuran.. sayuran di jawa barat.. sayuran di Indonesia..jelas hubungannya. Sehingga pembaca jadi tahu hubungannya apa..serta menjadi pengantar yang baik.
4. Ekstraksi tinjauan pustaka memang terdapat di latar belakang, namun tetap perlu ada bagian tersendiri berupa ulasan mengenai ekstrakurikuler di bagian tinjauan pustaka. Misalnya 5W1H ekskul, perbandingan ekskul di kota dan di desa, anak-anak yang ikut ekskul itu seperti apa, SMA apa yang diincar karena ekskulnya, berita dari media tentang ekskul, tawuran pelajar, termasuk hubungannya dengan PPN (misalnya sisi PSDM dan pengembangan kepribadian) teh apa? Perlu banget disampaikan di sini, karena sebenarnya pembahasan ini ga lazim di PPN. Heh.. iya banget ya Bu 😃
5. Pada latar belakang, sampaikan fenomena yang diamati di INA tentang ekskul dari media massa, observasi, teori (pengembangan ke arah mana), baru peraturan mengenai ekskulnya. Saat berbicara mengenai peraturan, sampaikan isinya terlebih dahulu, baru sampaikan sumbernya karena isinya lebih penting daripada sumbernya (pada kasus ini, oleh saya yang bukan orang pemerintahan).
6. Saat menyampaikan mengenai PYD, perlu dijelaskan melalui contoh. Misalnya saat ada penjelasan teknis mengenai PYD melalui program, jelaskan apa program yang dimaksud. Hal itu akan membuat orang yang membaca atau mendengarkan penjelan menjadi lebih terlibat dan paham akan materi yang dibicarakan.
7. Ubah posisi. Penejelasan mengenai pelajar tempatkan di depan saja.
8. Gunakan analisis statistik sesuai dengan kebutuhan. Meskipun S3 tidak harus menggunakan SEM, namun tetap perlu analisis yang memiliki sisi prediktif seperti regresi. Saya mah mau menggunakan analisis jalur aja ya Bu 😄
Konsultasi #6 dan Opor Ayam tanpa Santan
Reviewed by rancage
on
September 29, 2017
Rating: 5