Nyam...Empat Balita dan Persiapan Ambil Data

Dahulu kala, saat baru memiliki dua anak yang usianya hanya selisih satu tahun saja, kami (saya dan istri) kerap merasa amat repot kala harus mengasuh keduanya. Wah, dua bocah itu rasanya sesuatu deh. Sering terucap seperti itu. Namun, saat itu salah seorang teman kami (Kakak kelas sih), yang sudha memiliki anak lebih dari satu juga, malah mengucapkan "Kalau punya anak mah repotnya pas anak pertama aja kok. Seterusnya mah biasa aja". Terus terang kami tidak paham apa yang dimaksud oleh beliau kala itu ^^

Akan tetapi, sekarang sih udah paham, hhe >.< Saat sekarang memiliki empat anak yang keempatnya masih berusia balita (si sulung akan melepas masa balitanya tahun ini, InsyaAllah) kami tersadar bahwa saat dulu baru punya dua anak mah ga ada apa-apanya. Semakin ke sini, kami semakin dapat menangani anak dengan lebih santai (tidak berarti pasti lebih baik juga sih..hha..). Misalnya sekarang soal gendong-menggendong sudah tidak canggung lagi, soal bergadang dengan si bayi baru..ah wayahna eta mah!, perkara urusan kebocahan kami juga sudah tidak canggung lagi karena toh semakin besar tantangannya semakin berbeda lagi (misalnya soal kelekatan dengan gawai yang kerap bikin gemas -.-'

Saya pun harus siap kala harus pergi berempat saja dengan si sulung, si nomor dua, dan si pangais bungsu. Misalnya saat kami berempat pergi ke tempat makan di suatu pusat perbelanjaan setelah mereka dari sekolah tahfidz. Maksud hati sih agar lebih mudah dan dapat menambah lauk untuk bekal yang kami bawa. Lebih mudah karena si pangais bungsu saat di sekolah tahfidz pernah dengan polosnya mengambil barang jualan (jelli dan ikan mas mungil dalam plastik) saat saya sedang sholat ashar. Jih... rusuh banget. Belum lagi saat ketiganya pergi ke arah yang berbeda. Plak!

Saat di pusat perbelanjaan...drama pertama saat mereka berebut ingin menaiki troli belanja berbentuk mobil-mobilan. Ujung-ujungnya biasanya si Kakak yang mengalah sih.. Drama kedua saat saya mengantre membeli tambahan lauk...iih...si pangais bungsu bikin gagal fokus karena ia ingin menjelajah ke sana kemari padahal saya masih mengantre. Uah! Ga tenang banget ya. Minta tolong kakaknya untuk mengawasi, mereka sedang asyik main berdua di atas troli. Drama ketiga...saat sedang makan dan tiba-tiba ada yang mau ke kamar mandi. Teng tong! Bagaimana caranya ini? Akhirnya kami berempat ke kamar mandi laki-laki yang ada urinoirnya itu. Di situlah dramanya. Saat saya mendampingi si sulung dan si anak kedua dengna urusannya...si pangais bungsu beraksi menjelajah urinor dan mengudek-udek...bagian saluran pembuangannya. Aaaaah.... di situlah saya merasa jijik 😢 Akhirnya urusan diakhiri dengan mengangkatnya dari situ dan segera mencuci tangannya dengan air dan sabun di wastafel. Fiuh!

Namun atas semua itu, kami harus bersyukur diberikan amanah keempat bocah ini oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Semoga kami diberi kesabaran dalam mendidik mereka...dan mengantarkan mereka menuju kebaikan dalam hidupnya. Amiiin....

Terus... di mana mengambil datanya? Ya diambil aja. Udah mau turun lapang kok. Gitu aja. Hah? *.*

3 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.