Konsultasi#4 Balutan Idul Adha

Konsultasi yang akan saya tuliskan ini sebenarnya sudah berlalu sepekan yang lalu. Namun sayangnya, sepekan ini rasanya amat sulit mengetik dan mengabadikan catatan hasil konsultasi tersebut di media blog ini. Hheu.. banyak faktor yang dapat disebut sebagai alasannya. Yah, namanya juga alasan, pasti banyak ^^ Mengambinghitamkan anak lah... penyakit lah.. sampai penundaan dan pemaafan diri. Yahui...alasan tinggallah alasan. Karena di mana ada kemauan, di situ akan ada jalan. Siapa yang bersungguh-sungguh dia akan mendapatkan. Begitulah..

Masa setelah konsultasi pekan lalu adalah masa menjelang Idul Adha 1438, yang tentunya diiringi dengan pemotongan hewan kurban beserta hari-hari tasyrik yang kala itu umat Islam diharamkan berpuasa. Hari yang disambut dengan penuh sukacita, hara raya gitu loh... Pernah denga kalau di Arab Saudi Idul Adha jauh lebih meriah dibandingkan Idul Fitri. Sebaliknya, di Indonesia Idul Fitri yang jauh lebih meriah dan mengharu-biru. Yeah..

Menyaksikan hewan kurban disembelih tentu harus disertai pemaknaan dunkz. Agar yang membekas tidak hanya melihat hewan disembelih yang menurut sebagian orang mungkin akan disebut sadis...ga sayang hewan..atau lainnya. Saya mendampingi Aurora (yang mana hayooo) dan menjelaskan bahwa saat disembelih sambil mengucapkan basmalah dan mengucapkan takbir. Bagian yang lupa saya sebutkan adalah bahwa saat menyembelih harus menggunakan pisau/golok yang tajam agar hewannya tidak tersiksa (perlu disampaikan nanti). Secara umum Aurora semangat menyaksikan seluruh prosesnya sih, berbeda dengan Segara. Si Aa Segara mah langsung lari dan tidak ingin melihat penyembelihan hewan karena sudah keburu takut. Haha...emang karakter mereka berbeda. Lalu bagaimana si Teteh Kelana? Gagal fokus, dia malah memunguti kerikil di sekitar area penyembelihan >.<

Lalu kembali ke laptop ini, saatnya untuk menuliskan hasil konsultasi dengan pembimbinga saya pekan lalu. Tuliskanlah agar tidak terlupa. Ditulis aja masih sering lupa dan terlewat. ini dia....

1. Konsultasi kali ini, diselingi dengan ikut konul bareng dengan bimbingan lainnya dari Ibu nih. Wih, jadi nambah ilmu dan keseruan loh. Ada catatan juga mengenai perbedaan peneltian S1, s2, dan S3. S1 hanya melihat teori dan.... (tulisan tangan saya ga kebaca), S2 membandingkan desain, sedangkan S3 memunculkan satu kebaruan; level kreatif; justifikasi saran.

2. Ubah judulnya agar titik tekan bukan pada PYD, melainkan pada ekskulnya. Bukan kegiatan ekskul, melainkan program ekskul. Sebagai contoh, judulnya dapat diubah menjadi Program Pendidikan Ekstrakurikuler dalam pembentukan PYD bla bla bla.. Nanti pada bagian saran dapat dicantumkan strategi pengembanga program ekskulnya, bukan ke sisi PYD-nya.

3. Kerangka operasional penelitian diubah dengan menempatkan ekskul sebagai peubah Y (lazimnya judul penelitian kuantitatif menonjolkan si Y-ini) sehingga bentuk kerangka berpikir ini berubah menjadi X1, X2, Y1, Y2, dan Y3.

4. Posisi X1 da X2 ditukar karena karakter internal lazimnya di posisi X1.

5. Hasil akhir penelitian, karena berada pada ranah penyuluhan maka harus memikirkan kelak: siswanya akan diapakan..pembinanya diapakan...ekskulnya diapakan pula.

6. Pertemuan berikutnya harus sudah sampai definisi operasional, metodologinya juga sudah lengkap. Padu menjadi satu proposal. Jangan sampai ada salah pengetikan untuk menghindari pengoreksian pengetikan. Kalau pengetikan rapi jali...nanti pada fokus di evaluasi baharanya.

7. Perumusan masalah disesuaikan dengan kerangka pemikiran.

8. Sistematika penulisan seharusnya masalah dulu baru tujuan. Kok saya bisa tertukar ya? Hmm..

Selesai! Sebenarnya mau menambahkan foto lainnya yang tersimpan di google photo sih, tapi lagi ga ada wifi nih. jadi belum terunggah deh (foto di hp diatur agar hanya terunggah ke google photo saat ada wifi. Ga jadi deh..nanti aja kalau udah ada lagi. Itupun kalau masih semangant mengedit. Hha...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.